TEKNIK KOMUNIKASI - BERBICARA EFEKTIF DAN EFISISEN

Teknik Komunikasi - Berbicara Efektif dan Efisien menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjalin hubungan, tidak hanya saat bersama pasangan namun juga dengan rekan kerja atau keluarga. Komunikasi menjadi salah satu cara, ketika berusaha untuk memberikan respons kepada lawan bicara.

Tidak hanya sekedar memberikan respons, melainkan komunikasi juga dibutuhkan dalam berinteraksi. Sejak kecil kita sudah diajarkan untuk berkomunikasi, namun berkomunikasi tidak hanya sekedar kedua pihak saling berbicara, namun juga mampu mendengarkan.


Salah satu contoh komunikasi yang efisien adalah, ketika kedua pihak atau lebih mampu menyimak pernyataan seseorang dan memberikan respons, bisa dalam bentuk pertanyaan atau memberikan kritik atau saran, akan menunjukkan bahwa mereka setuju atau bertentangan.


Mungkin Anda akan menganggap bahwa menjalin komunikasi efektif tentunya mudah, sebab sebagai makhluk sosial sudah menjadi kebiasaan bagi kita untuk berkomunikasi dengan orang lain. Namun ternyata masih banyak kesalahan biasa dilakukan, dan perlu diperbaiki.


Tips Membangun Komunikasi Efisien dan Efektif

Kami akan memberikan beberapa tips bagi Anda dalam menjalin komunikasi efektif dan efisien, dengan tujuan agar tidak ada lagi kesalahan dapat terulang kembali, atau barangkali dapat mengganggu dalam berkomunikasi dengan lawan bicara.


1. Mendengarkan Lawan Bicara

Dalam berkomunikasi, kita memang diperkenankan untuk mengutarakan pendapat. Namun bukan berarti kita tidak membiarkan lawan bicara untuk mengutarakan pendapatnya, terkadang mendengarkan lawan bicara juga penting.


Anda akan dipandang sebagai sosok egois, karena hanya fokus terhadap diri sendiri. Izinkan pihak lain untuk berbicara dan menjadi pendengar yang baik, sikap tersebut sangat dibutuhkan saat sedang berada di lingkungan kerja yang sifatnya formal.


2. Mengajukan Pertanyaan

Komunikasi yang efektif juga memerlukan tanggapan dari pihak lain, pernyataan yang telah disampaikan oleh lawan bicara memerlukan tanggapan, bisa dengan mengajukan pertanyaan, jika terdapat pernyataan tidak dimengerti atau mengutarakan tanggapan anda.


Dengan mengajukan pertanyaan, kita juga bisa dianggap sebagai pendengar yang baik, karena mendengarkan apa yang lawan bicara coba sampaikan.


3. Memberikan Informasi dengan Jelas

Dalam berkomunikasi juga perlu menyampaikan informasi secara jelas, sehingga tidak menimbulkan salah paham dari pihak lain. Penjelasan informasi dengan jelas dan akurat, tentunya akan membuat lawan bicara memahami apa maksud dari yang ingin disampaikan.


Selain itu dalam dunia kerja misalnya, ketika Anda diminta untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain, maka jangan sampai melakukan kesalahan dalam memberikan informasi, karena hal tersebut bisa menimbulkan salah paham dan berujung konflik antar pihak lain.


4. Mengombinasikan Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Komunikasi yang efektif juga membutuhkan komunikasi verbal dan nonverbal di saat bersamaan, agar terciptanya komunikasi efektif. Gerakan nonverbal seperti mengangguk atau tersenyum, bisa menciptakan suasana komunikatif. Ditambah lagi gerakan verbal, yaitu melalui penyampaian informasi atau tanggapan secara jelas Anda berikan kepada lawan bicara.


Tujuan Komunikasi Efektif bagi Anda

Tahukah Anda sebetulnya apa tujuan dari komunikasi efektif, apakah manfaatnya bagi Anda dan lawan bicara dan bagaimana dampaknya. Yang pasti kita akan merasa bahwa menjalin komunikasi efektif dengan lawan bicara, bisa menciptakan suasana komunikatif.


1. Membangun Kepercayaan

Kepercayaan bisa timbul melalui komunikasi, sebab jika bisa mendengarkan lawan bicara, atau memberikan nasihat ketika diminta, maka lawan bicara bisa menaruh kepercayaannya kepada Anda.


Tidak semua orang membutuhkan nasihat atau tanggapan, ada beberapa orang yang hanya membutuhkan pendengar bagi mereka yang ingin mengutarakan pendapat atau perasaannya.


2. Mencegah dan Mengatasi Masalah

Komunikasi yang efektif juga berguna untuk mencegah atau mengatasi masalah, jika bisa membangun komunikasi dengan baik maka lawan bicara bisa mengerti apa maksud pernyataan Anda.


Sehingga tidak menimbulkan adanya masalah atau konflik. Selain itu dengan komunikasi efektif, kita juga bisa mengatasi masalah yang terjadi, jika mengerti apa penyebab dari permasalahan tersebut.


3. Mendapat Pengarahan

Ketika Anda memiliki kemampuan dalam menjalin komunikasi efektif, maka akan lebih mudah menyampaikan harapan Anda dengan jelas. Jika komunikasi terhambat, maka akan sulit mengutarakan harapan, yang bisa jadi pihak lain salah dalam mengartikannya.


Atau Anda juga bisa memberikan instruksi-instuksi, dan nantinya Anda mampu mengarahkan orang lain untuk berada di jalur yang diharapkan. Dengan begitu tidak akan ada kebingungan dapat terjadi, karena kesalahan dalam berkomunikasi.


4. Meningkatkan Kekompakan

Komunikasi secara efektif juga menciptakan suasana harmonis dan meningkatkan kekompakan, dengan begitu rasa percaya antara satu sama lain juga akan terbentuk. Dengan begitu Anda akan merasa dekat satu sama lain, sehingga menciptakan hubungan yang kompak.


Suasana seperti ini sangat dibutuhkan dalam meningkatkan produktivitas kelompok, dimana Anda bisa menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari.


Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menciptakan Komunikasi yang Efektif

Ada beberapa hal perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan orang lain, terutama dengan orang baru Anda kenal ataupun pihak di dalam dunia kerja. Menciptakan suasana komunikatif tentunya sangat penting, agar kedua pihak merasa nyaman saat berpendapat.


1. Tidak Memotong Pembicaraan Seseorang

Komunikasi dapat terjadi, dengan tidak memotong pembicaraan seseorang. Tidak ada seorangpun merasa senang ketika mereka masih berbicara, namun orang lain mencoba memotongnya.


Bukan hanya bersikap tidak sopan, namun sikap tersebut menandakan bahwa Anda tidak dapat membangun komunikasi dengan baik. Sikap seperti ini bisa menimbulkan anggapan negatif orang lain kepada Anda, bahkan dikhawatirkan orang lain malas untuk memberi tanggapan.


Selain itu ada saatnya Anda perlu menjadi pendengar, ketika lawan bicara membutuhkan teman bicara. Namun ada saatnya juga perlu memberikan nasihat atau tanggapan, ketika lawan bicara memintanya.


2. Menguasai Materi

Pastikan terlebih dahulu bahwa Anda menguasai materi yang ingin dibicarakan, sehingga terjadi kesinambungan antara Anda dan lawan bicara. Komunikasi akan berjalan lebih lancar, jika bisa memahami topik pembicaraan dan memberikan respons yang baik.


Selain itu penguasaan materi juga penting ketika Anda mencoba untuk mengutarakan pendapat, jangan sampai pertanyaan atau tanggapan Anda terhadap lawan bicara berada di luar konteks.


3. Memperhatikan Gaya Bahasa

Komunikasi efektif dapat terjalin, jika Anda memperhatikan gaya bahasa. Hal ini terbilang cukup penting, sebab Anda harus memperhatikan gaya bahasa, lalu menyesuaikannya dengan siapa lawan bicara saat itu.


Ada saatnya Anda perlu menggunakan gaya bahasa sifatnya formal, jika berbicara dengan atasan atau rekan kerja jika usianya lebih tua. Namun tidak masalah jika berbicara informal, bisa kepada teman, keluarga, rekan kerja jika usianya setara, atau pasangan.


Tolak Ukur Komunikasi yang Efektif

Tolak ukur menandakan bahwa komunikasi tersebut terbilang efektif adalah, ketika Anda mampu menyampaikan pesan dengan baik dan dipahami oleh lawan bicara. Yang menandakan bahwa Anda bisa menggunakan bahasa yang baik, dan menguasai materi.


Selain itu tolak ukur lainnya adalah kemampuan dalam mendengarkan dengan baik, ketika seseorang mencoba menyampaikan pesan atau mengutarakan pendapatnya. Hal ini terbilang cukup penting dalam menciptakan komunikasi efektif.


Bentuk komunikasi memang sudah biasa kita lakukan di kehidupan sehari-hari, namun Anda juga memerlukannya di dalam dunia kerja, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman antar rekan kerja.


Selain itu berkomunikasi dengan keluarga atau pasangan, juga bisa menciptakan hubungan harmonis, dan pastinya akan sangat dibutuhkan agar tidak tercipta konflik.


Mungkin banyak orang akan menganggap bahwa menjalin komunikasi yang efektif, merupakan hal yang mudah karena hanya sekedar berbicara, nyatanya tidak hanya hal tersebut yang perlu diperhatikan.


Membangun komunikasi yang efektif bisa dikatakan cukup mudah, jika Anda memami apa saja hal yang perlu diperhatikan dan Anda aplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.



Referensi : umsu.ac.id

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K )

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan - Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :

  • Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
  • Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
  • Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat

Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :

  • Berhenti bernafas
  • Pendarahan parah
  • Shok
  • Patah tulang

Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkungannya, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
P3K bagi pasien yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.
Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
1. Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2. Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3. Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4. Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
  • Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
  •  Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit

P3K bagi korban Sengatan Listrik
1. Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
2. Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
3. Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang

P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
1. Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.

Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.

Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.

2. Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.

3. Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.

Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1. Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.

2. Tanda-tanda Shok
  • Denyut nadi cepat tapi lemah
  • Merasa lemas
  • Muka pucat
  • Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
  • Merasa haus
  • Merasa mual
  • Nafas tidak teratur
  • Tekanan darah sangat rendah

3. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
  • Menghentikan pendarahan
  • Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
  • Memberi nafas buatan
  • Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan

4. Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
  • Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.
  • Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
  • Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
  • Usahakan pasien tidak melihat lukanya
  • Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari : 1 sendok teh garam dapur, ½ sendok teh tepung soda kue, 4-5 gelas air, dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
  • perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
  • Cepat-cepat panggil dokter
P3K Patah Tulang
1. Tanda-tanda patah tulang
  • Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
  • Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
  • Ada rasa nyeri kalau digerakkan
  • Kulit tidak terasa kalau disentuh
  • Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka
2. Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
  • Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang. 
  • Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
  • Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya : hentikan pendarahan serius yang terjadi, usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan, upayakan lalu lintas udara tetap lancar, jika diperlukan buatlah nafas buatan, dan jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
  • Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
  • Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.
3. Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya

Patah lengan bawah Pergelangan Tangan 
  • Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada
  • Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar
  • Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari
  • Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku
Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
  • Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
  • Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
  • Pasang satu pembelat ( bidai ) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah
  • Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan ( bidai )
Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan pembelat ( bidai ) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.

Patah Tulang di paha
  • Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter
  • Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
  • Siapkan 7 pembelat panjang dan lebar
  • Gunakan 2 pembelat (bidai) papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk
  • Panjang pembelat (bidai) untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.

Budaya Hidup Sehat
Dalam kehidupan sehari-hari pramuka hendaknya memiliki budaya hidup sehat, dengan jalan mendidik agar mereka dibiasakan untuk :
  1. Selalu menjaga kebersihan badan, misalnya pemeliharaan kuku, tangan, kaki, pentingnya mandi, pemeliharaan gigi, dsb.
  2. Menjaga dan menciptakan kesegaran jasmani dan kesehatan badan, dengan jalan : secara rutin melaksanakan senam pagi, jogging, melatih pernapasan, minum air putih, dsb.
  3. Menjaga ketahan tubuh, ketrampilan dan ketangkasan jasmani dengan berolahraga, mendaki gunung, berenang, terbang laying, dsb.
  4. Menjaga kebesihan makanan dan minuman, serta meningkatkan pengetahuan tentang gizi.
  5. Selalu menciptakan kebersihan rumah dan peralatannya, kebersihan perkemahan pada saat berkemah
  6. Memahami berbagai macam penyakit dan penanggulangannya.


Penutup
Kegiatan Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K ) bagi Peserta Didik merupakan alat Pendidikan Watak yang akan dapat meningkatkan ketahanan Mental-Moral-Spiritual, Pisik, Intelektual, Emosional, dan Sosial; serta dapat menambah rasa Percaya Diri, Tanggung Jawab dan Kepedulian Kepada Orang lain.


Kehidupan Beragama Dalam Perkemahan

Kehidupan Beragama Dalam Perkemahan

Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh pembinanya, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota asyarakat.

Menerima secara sukarela Prinsip Dasar Kepramukaan adalah hakekat pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri pribadinya: Mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata-cara dari agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia inilah yang menjadi pondasi bagi setiap peserta didik untuk mengasah jiwa sosialnya (emotional quotient dan spiritual quotient), jiwa kepemimpinannya, kemampuan kerjasamanya, kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan memimpin serta dipimpin serta kemampuan mentaati peraturan yang ditetapkan oleh kelompok, baik tertulis maupun tidak.

Sebagaimana yang termaktub dalam Tri Satya dan Dasadarma, bahwa kewajiban menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah merupakan tujuan utama bagi peserta didik sekaligus para pembina. Perkemahan sebagai alat pendidikan adalah sarana yang paling tepat dan lengkap untuk mewujudkan kehidupan beragama tersebut. Dikatakan tepat karena perkemahan merupakan bentuk mini (replika) kehidupan dalam masyarakat. Dikatakan lengkap karena dalam perkemahan memungkinkan berbagai metode kepramukaan diwujudkan di sana, termasuk di dalamnya kehidupan beragama

Materi Pokok
Pada prinsipnya, kehidupan beragama dalam perkemahan diarahkan dalam rangka terbentuknya pribadi yang beriman dan bertaqwa/IMTAQ (kehidupan yang religius), meningkatkan peran serta dan inisiatif para peserta didik untuk menjaga dan membina diri serta lingkungannya sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Selain itu pembinaan peserta didik juga diharapkan mampu memberikan dasar-dasar : 
  1. Saling menghormati antar pemeluk agama
  2. Menjalankan ibadah khusus dan umum sesuai agamanya
  3. Doa-doa harian yang diajarkan dalam agamanya masing-masing

Arah Pembinaan
Membina ke arah terbentuknya karakter dan kepribadian religius  yang dicerminkan dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilaku sehari-hari, yang terdiri dari :
  • Pembinaan keyakinan mengarah kepada upaya menumbuhkan keyakinan dan keimanan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa : Pencipta, Pemelihara, Pemilik, dan Penguasa alam raya. 
  • Pembinaan sikap mengarah kepada upaya pembentukan perilaku santun, bersih, amanah, peduli, dan bertanggung jawab. 
  • Pembinaan ibadah mengarah pada pembiasaan melaksanakan aktivitas rutin sholat wajib dan sunnah, dzikir/mengingat kekuasaanNya, do'a-do’a, serta membaca kitab suci.


Strategi Pembinaan
Melalui kegiatan Pembiasaan
1. Pengertian Pembiasaan 
Pembiasaan (habituation) merupakan “proses pembentukan  sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang”.
Ciri-ciri sikap atau tingkah laku yang sudah menjadi kebiasaan adalah :
  • relatif menetap 
  • tidak memerlukan fungsi berpikir yang cukup tinggi
  • bukan merupakan proses kematangan, tetapi sebagai hasil pengalaman atau belajar 
  • tampil secara berulang-ulang sebagai respon terhadap stimulus yang sama

2. Ruang lingkup pembiasaan yang akan dikembangkan
  • Kesadaran mengikuti aturan (sense of order)
  • Kesadaran akan pentingnya hal yang detail (sense of detail)
  • Kesadaran akan kemandirian (sense of autonomy)
  • Keterampilan pengelolaan diri (self management skills).


Lingkup pembiasaan di atas mengacu kepada teori  tugas-tugas perkembangan  anak. Dalam proses pembiasaan, pencapaian tugas perkembangan awal menentukan pencapaian tugas perkembangan selanjutnya. 
Dalam pelaksanaannya perlu diidentifikasi terlebih dahulu tentang kemampuan awal masing-masing peserta didik sesuai dengan usianya.

Strategi  pembiasaan 
1. Peserta didik
Perlu identifikasi tingkat kemampuan awal dari masing-masing peserta didik. Setelah itu dilakukan pengelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan yang lebih kurang sama.
Dalam membuat pengelompokkan diusahakan agar jumlah anggota kelompok antara 8-10 orang agar kerja kelompok menjadi lebih efektif. 

2. Pembina 
Di setiap regu sebaiknya terdiri dari 2 orang pembina yang bertugas  sebagai fasilitator dan sebagai observer. Untuk itu pembina harus memiliki kualifikasi sebagai fasilitator dan observer. Adapun  kemampuan yang harus dimiliki tersebut adalah sebagai berikut.

Keterampilan Umum
  • Komunikasi lisan dan mengajar
  • Fleksibilitas dan kapasitas pengetahuan
  • Antusiasme
  • Kemampuan bekerja dalam tekanan
  • Kepekaan hubungan antar manusia
  • Pendengar yang baik

Keterampilan Khusus 
  • Pengetahuan tentang belajar terstruktur (structure learning)
  • Kemampuan memberi petunjuk tentang belajar terstruktur kepada siswa
  • Kemampuan untuk merancang dan memberi contoh-contoh hidup yang kongkrit
  • Kemampuan untuk melaksanakan dan menjaga kelangsungan role playing
  • Kemampuan untuk menyediakan bahan-bahan dan format-format yang dibutuhkan
  • Kemampuan untuk mengelola masalah-masalah di dalam kelas secara efektif
  • Kepekaan dan ketepatan dalam pemberian fead back (koreksi) 

Tahapan Kegiatan Pembiasaan
Adapun tahapan dalam melaksanakan pembiasaan ini , sebagai berikut :
  1. Mengidentifikasi tingkat kemampuan awal peserta didik
  2. Menetapkan prioritas keterampilan yang akan dikembangkan
  3. Melakukan intervensi 
  4. Melakukan evaluasi
Metode
1. Modelling
Adalah belajar melalui imitasi, nama lainnya disebut sebagai copying, emphatic learning, observational learning, identification, vicarious learning, matched-dependent behavior
2. Role playing
Yaitu menciptakan suatu situasi dimana individu diminta untuk melakukan suatu peran tertentu (yang biasanya bukan peran dirinya) di suatu tempat yang tidak lazim peran tersebut (Maun,1956). Manfaat dari role playing adalah membantu seseorang mengubah sikap atau perilakunya dari yang selama ini dilakukan
3. Simulation
Adalah kegiatan yang dilakukan untuk menggambarkan situasi atau perilaku yang sebenarnya 
4. Performance feedback
Adalah informasi-informasi yang menggambarkan seberapa jauh hasil yang diperoleh dari role playing. Bentuknya dapat berupa reward, reinforcement, kritik dan dorongan
5. Tranfers of training
Seberapa jauh apa yang didapat didalam pelatihan mampu/ bermanfaat bagi kehidupan sehari-harinya
6. Diskusi Kasus
Berupa kegiatan untuk memecahkan masalah yang terjadi di lingkungan sekitar
7. Permainan/games
8. Demonstrasi

Alternatif Kegiatan
  1. Sholat shubuh atau kebaktian pagi
  2. Membaca doa di pagi hari bersama-sama
  3. Senantiasa mengucapkan salam dan berjabat tangan jika bertemu dengan sesama
  4. Memasang atribut yang bernafaskan agama di sekitar perkemahan
  5. Membuat piket kegiatan keagamaan. Mis. Jadwal imam, adzan, kultum dan mempersiapkan tempat sholat/ibadah
  6. Senantiasa membaca doa sebelum dan sesudah makan atau sbelum dan sesudah melakukan aktifitas lainnya
  7. Senantiasa sholat berjama’ah/ berdoa bersama-sama.
  8. Dll.


Penutup
Mewujudkan IMTAQ dalam diri peserta didik adalah pondasi utama dalam membentuk watak dan karakter. IMTAQ juga yang melandasi kehidupan kita sehari-hari. Salah satu upaya untuk meningkatkannya adalah dengan menggunakan sarana perkemahan. Mewujudkan kehidupan beagama dalam perkemahan merupakan strategi yang sangat tepat untuk mewujudkannya.
Peran aktif dari peserta didik dengan penuh kesadaraan adalah modal dasar terciptanya kehidupan beragama dalam perkemahan. Tentunya harus didukung oleh orang dewasa di sekitarnya dalam hal ini para pembina, baik sebagai educator, motivator, advisor dan supervisor (EMAS).

Diharapkan nantinya muncul kehidupan beragama yang lebih baik dalam kehidupan sehari-sehari para peserta didik sebagai sebuah hasil nyata dari pembinaan kehidupan beragama di dalam perkemahan.

Kepustakaan
  1. AD & ART GERAKAN PRAMUKA 2009.
  2. Aids to Scoutmastership, Panduan Pembina untuk Membina Penggalang, Pustaka Tunas media, 2008.


Wawasan - Mengenali Jenis Narkotika

Mengenali Jenis Narkotika - Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1997, Tentang Narkotika), atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan.


Jenis - Jenis Narkotika :

Opioid (OPIAD)

Opioid atau opiad berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, Papaver somniverum, yang mengandung kira-kira 20 alkaloid opium, termasuk morfin. Nama Opioid juga digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari opium dan narkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari opium. opiat alami lain atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah heroin (diacethylmorphine), kodein (3-methoxymorphine), dan hydromorphone (Dilaudid).

Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, Papaver somniverum, yang mengandung kira-kira 20 alkaloid opium, termasuk morfin. Nama Opioid juga digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari opium dan narkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari opium. opiat alami lain atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah heroin (diacethylmorphine), kodein (3-methoxymorphine), dan hydromorphone (Dilaudid).

Efek Samping yang Ditimbulkan :
Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal, peningkatan resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya melalui jarum suntik dan penurunan hasrat dalam hubungan sex, kebingungan dalam identitas seksual, kematian karena overdosis.

Gejala Intoksitasi (keracunan) OPIOID :
Konstraksi pupil ( atau dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat ) dan satu ( atau lebih ) tanda berikut, yang berkembang selama , atau segera setelah pemakaian opioid, yaitu mengantuk atau koma bicara cadel ,gangguan atensi atau daya ingat.

Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis misalnya: euforia awal diikuti oleh apatis, disforia, agitasi atau retardasi psikomotor, gangguan pertimbangaan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan ) yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid.

Gejala Putus Obat :
Gejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir. Biasanya setelah suatu periode satu sampai dua minggu pemakaian kontinu atau pemberian antagonis narkotik.

Sindroma putus obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga dan menghilang selama 7 sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkin menetap selama enam bulan atau lebih lama.

Gejala Putus Obat dari Ketergantungan OPIOID adalah :
kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi, menguap, demam, dilatasi pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur, termasuk pipotermia dan hipertermia.

Seseorang dengan ketergantungan opioid jarang meninggal akibat putus opioid, kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar yang parah, seperti penyakit jantung.

Gejala residual seperti insomnia, bradikardia, disregulasi temperatur, dan kecanduan opiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus zat. Pada tiap waktu selama sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin menghilangkan semua gejala. Gejala penyerta putus opioid adalah kegelisahan, iritabilitas, depresi, tremor, kelemahan, mual, dan muntah.

Turunan OPIOID (OPIAD) yang sering disalahgunakan adalah :

Candu

Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai "Lates". Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.

Morfin

Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupaakan alkaloida utama dari opium ( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.



Heroin ( putaw )

Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik.


Codein

Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.






Demerol

Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.






Methadon

Saat ini Methadone banyak digunakanorang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.



Sumber : BNN (Badan Narkotika Nasional)








Wawasan - Huruf Alphabetic

Mengenal Huruf Alphabetic - Pada saat mengikuti kegiatan JOTA ( Jambore On The Air) sering kita mengalami kesulitan dalam berkomunikasi ketika mendengarkan pengiriman data berupa voice / suara yang kurang begitu jelas. Hal ini biasanya dipengaruhi antara lain karena jarak yang dekat atau jauh, letak geografis seperti pegunungan dan dataran rendah sehingga arus gelombang / frekwensi radio yang dikeluarkan oleh lewat pemancar tidak dapat diterima dengan baik. 

Untuk mempermudah komunikasi maka perlu digunakan kepanjangan berupa kata dari setiap huruf, yang kita kenal dengan Alphabetic, seperti yang ada pada contoh di bawah ini :

A : Alpha        N : November
B : Bravo        O : Oscar
C : Charlie       P : Papa
D : Delta         Q : Quebec
E : Echo          R : Romeo
F : Foxtrot       S : Siera
G : Golf           T : Tango
H : Hotel         U : Uniform
I : Indian         V : Violet
J : Juliet          W : Wisky
K : Kilo          X : Xray
L : Lima          Y : Yankee
M : Mike         Z : Zulu

Dengan demikian selain dapat memperlancar dalam berkomunikasi juga dapat membantu menghindari terjadinya kekeliruan dalam memahami sebuah informasi / pesan yang diterima atau dikirimkan.

Tekpram - Peta pita dan Peta Lapangan

Peta Pita - Tujuan pembuatan peta pita ini adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :
  • Pensil Teknik 2B
  • Penggaris Panjang
  • Kertas Pita Peta
  • Kompas Bidik
  • Meja Kerja

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Peta Pita.

Penentuan Skala
Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada.

Pembuatan Keterangan
Keterangan yang dimaksud adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan perjalanan baik yang ada disebelah kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan tulisan.
Contoh Keterangan Gambar :



Penulisan Arah Utara, Jarak, dan Waktu
Arah utara digambarkan sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan. Untuk waktu bisa dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan tiba di setiap belokan.

Untuk pembuatan peta pita, setiap pergantian arah perjalanan maka harus kita gambarkan, demikian seterusnya sampai daerah yang kita tuju. Gambar keterangan peta dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan contoh berikut


Peta Lapangan - Tujuannya untuk menggambarkan keadaan atau kondisi suatu lapangan dan daerah sekitarnya dalam skala yang lebih kecil.

Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Peta Lapangan.
Penentuan Skala
Hal ini berkaitan erat dengan luas lapangan yang akan digambar dan kertas gambar yang akan dipergunakan sehingga apa yang ada di lapangan dan daerah sekitarnya yang dekat dengan lapangan tersebut dapat tergambar semuanya.
 
Penentuan Batas dan Sudut Batas Lapangan
Setelah diketahui batas lapangannya maka batas-batas tersebut dibidik dari tengah lapangan dengan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas lapangan tersebut. Penggambaran peta lapangan harus menghadap ke utara.
 
Pengukuran Jarak dari Pusat ke Sudut Batas Lapangan
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu agar diketahui dengan pasti jarak antara pusat dengan sudut lapangan dan juga jarak antara sudut yang satu dengan sudut yang lainnya.


Penggambaran lapangan
Pengerjaan terakhir adalah menggambarkan sket yang telah didapat dari pengukuran-pengukuran tadi ke dalam kertas gambar. Untuk mempermudah pemberian keterangan diberi penomeran pada tiap sudut dan keterangan lainnya.

Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar peta lapangan berikut :





Kepemimpinan - Manajemen risiko

Manajemen risiko - Manajemen Risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah menghindari risiko sebisa mungkin, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen Risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen Risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.

Sasaran dari pelaksanaan Manajemen Risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan Manajemen Risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).

Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam Manajemen Risiko dapat diklasifikasi menjadi
  • Risiko Operasional
  • Risiko Finansial
  • Risiko Strategik
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management). Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.

Sejarah
Kutipan tertua terkait pengelolaan risiko dapat ditemukan pada Piagam Hammurabi (codex Hammurabi), yang dibuat pada tahun 2100 sebelum masehi. Piagam tersebut mencantumkan peraturan dimana pemilik kapal dapat meminjam uang untuk membeli kargo; namun bila dalam perjalanan kapalnya tenggelam atau hilang, ia tidak perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut. Masa ini disebut sebagai zaman pertama manajemen risiko, di mana perusahaan hanya melihat risiko non-entrepreneurial (seperti misalnya keamanan).

Tahun 1970-an dan 1980-an disebut sebagai zaman kedua manajemen risiko di mana perusahaan-perusahaan asuransi mulai berusaha mendorong pengusaha untuk benar-benar menjaga barang yang diasuransikan. Pada masa ini juga lahir konsep jaminan mutu (quality assurance) yang menjamin setiap produk memenuhi spesifikasi standarnya. Konsep ini dipopulerkan oleh British Standards Institution yang meluncurkan standar kualitas BS 5750 pada tahun 1979.

Pada tahun 1993, James Lam diangkat menjadi Chief Risk Office, yang merupakan jabatan CRO pertama di dunia. Zaman ketiga manajemen risiko dimulai tahun 1995 dengan diterbitkannya AS/NZS 4360:1995 oleh Standards Australia of the World's Risk management Standard.

Pengertian Risiko
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (Risk).

Secara umum Risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali? Misalnya membeli loterei. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli loterei relatif kecil. Apakah ini juga tergolong Risiko? jawabannya adalah hal ini juga tergolong risiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap risiko.

Kategori risiko
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
  • Risiko Spekulatif, dan
  • Risiko Murni.
Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Risiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis(business risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian.

Risiko murni
Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ).

NB : Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.