Cara Mendidikan Dwi Satya Dan Dwi Darma Pada Pramuka Siaga

Dwi Satya Dan Dwi Darma Pada Pramuka Siaga - Dwisatya merupakan janji Pramuka Siaga dan Dwidarma merupakan pedoman bagi Pramuka Siaga dalam kehidupannya sehari-hari baik dalam keluarga maupun dalam pergaulan dengan teman-teman.

Dwisatya Pramuka Siaga 
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
  • Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.
  • Setiap hari berbuat kebajikan
Dwidarma Pramuka Siaga
  1. Siaga itu patuh  kepada ayah dan ibundanya
  2. Siaga itu berani dan tidak putus asa

Dengan menempati janji dan melaksanakan pedoman hidup yang dimilikinya sebagaimana tersebut diatas, akan terwujudlah sasaran pembinaan pada Pramuka Siaga, menjadi Pramuka Siaga yang :
  • beriman dan bertakwa  kepada Tuhan YME
  • peduli kepada nusa dan bangsa
  • patuh terhadap aturan keluarga
  • sholeh
  • percaya diri
  • teguh dalam pendirian
  • tidak mudah menyerah
Sebagaimana  Pembina Pramuka Siaga dimana disamping berperan sebagai pengganti orang tua mereka (Yahda/Bunda) dan juga sebagai mitra mereka, kiranya kita akan mewajibkan diri untuk betul-betul memahami tugas-tugas perkembangan jiwa mereka, kebutuhan mereka dan sifat serta perilaku mereka, agar kita dapat menciptakan hubungan kekeluargaan yang akrab dengan para Pramuka Siaga.
Hubungan yang akrab antara pembina dengan peserta didik merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pendidikan.

Tugas perkembangan jiwa anak seusia Pramuka Siaga diantaranya ialah :
  1. belajar keterampilan pisik
  2. membentuk sikap hidup sehat
  3. belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
  4. belajar peranan jenis
  5. membentuk keterampilan dasar : membaca, menulis, dan berhitung
  6. membentuk konsep-konsep yang perlu untuk hidup sehari-hari
  7. membentuk  hati nurani, nilai moral, dan nilai sosial
  8. memperoleh kebebasan pribadi
  9. membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan instansi

Perilaku anak-anak seusia Pramuka Siaga, antara lain sebagai berikut :
  1. suka bermain, dan belari-lari
  2. suka meniru
  3. suka menghayal
  4. suka menyanyi
  5. gemar mendengar cerita
  6. suka bertanya, ingin tahu, ingin mencoba
  7. cepat bosan
  8. selalu ingin hal-hal baru
  9. perhatian terpusat pada ayah ibu dan keluarga
Mendidikan Dwisatya dan Dwidarma tidak akan dilakukan dengan cara memaksakan kepada peserta didik, tidak pula dengan diajarkan tetapi dilakukan  dengan cara :
  • permainan ("games") yang menarik, menantang dan mengenakan
  • bernyayi dan menari
  • bercerita
  • berkunjung kerumah teman yang sedang sakit
  • berwisata
  • menggambar, mematung dan berkesenian yang lain masing-masing dan lain-lainnya dengan  catatan setelah kegiatan tersebut di atas selesai dilakukan Pembina hendaknya menggali pendapat mereka atas kegiatan yang baru dilaksanakan dengan melempar beberapa pertanyaan yang bertemakan penanaman dan pengamalan Dwisatya dan Dwidarma.
Dalam  melaksanakan pembinaan, Pembina Pramuka Siaga (Yahda/Bunda) seyogyanya melibatkan orang tua Pramuka Siaga untuk ikut serta secara aktif membantu mengadakan pembinaan, utamanya dalam hal penyediaan dukungan dan fasilitas kepada para putera-puteri mereka.

Contoh kegiatan
Dalam Dwisatya Pramuka Siaga, diantaranya disebut ....." menurut aturan keluarga" ....." setiap hari berbuat kebaikan untuk kegiatan dalam upaya mengamalkan/melaksanakan satya di atas, faktor orang tua sangat besar pengaruhnya pada peserta didik, dalam hal ini keterlibatan orang tua utamanya harus bisa menjadi panutan/teladan pada putera-puteri mereka, tentang :
  • bagaimana berprilaku yang sopan, hormat kepada orang lain
  • bagaimana berbuat kebajikan


Kesimpulan
  1. Mendidikan  dengan cara kepramukaan dilakukan dengan melalui kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan dan meningkat dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta di laksanakan di alam terbuka.
  2. Pembina  Pramuka Siaga dalam memberikan pembinaan hendaknya dilakukan dengan penuh rasa kasih sayang, sabar, dan berupaya selalu memberikan perhatian pada perkembangan masing-masing induvidu, sehingga diantaranya para Pramuka Siaga asuhannya merasa mendapat bimbingan yang sama.

 Kepustakaan
  1. AD & ART GERAKAN PRAMUKA  Jakarta, 2009.
  2. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 101 Tahuan 1984 tentang PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA GARUDA
  3. Atmasulistya, Drs. H. Endy, PANDUAN PRAKTIS MEMBINA PRAMUKA, Jakarta, 2000.
  4. PENDIDIKAN NILAI GERAKAN PRAMUKA, Kwarnas Gerakan Pramuka 1999.
  5. Interamerican Scout Office – WOSM. Handbook for Cub Scout Leader, A Method of Non-Formal Education for Boys and Girls From 7 – 11.










0 comments:

Post a Comment