Materi Teknik Kepemimpinan - Leaderpreneurship

Pelatihan Leaderpreneurship - Wirausahawan adalah penggerak roda perekonomian suatu negara. Mereka mampu menciptakan banyak lapangan kerja baru sehingga membantu upaya pemerintah mengurangi masalah pengangguran dan kemiskinan. Dengan kewirausahaan, berbagai macam produk dihasilkan, kreativitas dipicu, dan inovasi tercipta. Sayangnya jumlah wirausahawan di Indonesia belum sebanding dengan kebutuhan. Padahal untuk menjadi negara maju, Indonesia membutuhkan sedikitnya 2 persen penduduknya menjadi wirausahawan. Kenyataannya saat ini Indonesia baru memiliki 0,18 persen saja.

Selain masalah jumlah, masalah kualitas wirausahawan juga tak kalah penting. Karena kekurangan pengetahuan dan keterampilan, banyak wirausahawan kita yang terpaksa gulung tikar sebelum usahanya sempat berkembang. Tantangan yang mereka hadapi juga semakin berat karena terjadinya krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini.
Dalam kondisi ini, buku Dr. A. B. Susanto yang berjudul Leadpreneurship: Pendekatan Strategic Management dalam Kewirausahaan, terasa sangat relevan. Sebab buku ini membedah kewirausahaan dan keterkaitannya dengan kepemimpinan. Buku ini menekankan pentingnya kepemimpinan dalam mendukung semangat kewirausahaan agar dapat merintis bisnis sekaligus mempertahankan dan membesarkannya.

Leadpreneurship adalah perpaduan antara keterampilan kewirausahaan (entreneurship) dan kualitas kepemimpinan (leadership).
Kedua kualitas itu menyatu dalam diri seorang Leadpreneur, mengubahnya menjadi pribadi dengan kemampuan:
  • mengubah sumber daya bernilai rendah menjadi bernilai tinggi melalui pengambilan risiko terukur dan kepemimpinan efektif
  • memanfaatkan peluang lebih daripada mempertimbangkan sumber daya
  • melihat masalah sebagai peluang sekaligus tantangan dan bekerja secara sistematis dalam mengatasinya
  • mengenali dirinya sendiri - pengetahuan, keterampilan, serta visi untuk mewujudkan cita-cita diri dan organisasi
  • memanfaatkan secara optimal sumber daya yang dimiliki, baik kekuatan pribadi, sumber daya manusia, finansial, maupun sumber daya fisik lainnya
  • menghidupkan visi
  • memberikan inspirasi atau dorongan kepada orang-orang di sekelilingnya dengan harapan, keberanian, serta keyakinan
  • mengambil inisiatif dan menerima tantangan dalam bentuk proyek-proyek baru
  • belajar serta terbuka terhadap ide-ide baru
  • berubah sebagai antisipasi terhadap dinamika lingkungan


Leadpreneurship adalah gabungan antara pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan (entrepreneurship) dan kualitas kepemimpinan (leadership) yang tinggi. Wirausahawan yang memiliki kualitas leadpreneurship yang tinggi mampu mengubah sumber daya bernilai rendah menjadi sumber daya bernilai tinggi. Perubahan itu dicapai melalui pengambilan risiko yang terukur serta kepemimpinan yang efektif. Leadpreneur lebih berfokus pada pencarian dan pemanfaatan peluang daripada pertimbangan sumber daya.

Demikianlah benang merah dan intisari dalam acara bedah buku karangan pakar dan konsultan manajemen ternama, AB Susanto, berujudl “Leadpreneurship – Pendekatan Strategic Management dalam Kewirausahaan”. Bedah buku yang dilakukan oleh dosen Unair, Tri Siwi Agustina, S.E., M.Si., itu berlangsung di hadapan sejumlah dosen dan ratusan mahasiswa Universitas Widya Kartika (Uwika), Kamis, 26 Mei 2011. Bedah buku ini hasil kerjasama Unit Perpustakaan dan LPPM Uwika dengan Penerbit Erlangga.

Tri Siwi Agustina mengurai isi buku karya dokter dan doktor lulusan Jerman itu dengan sangat jernih. Bukan hanya membedah buku, Tri Siwi juga memotivasi para mahasiswa dan menyajikan tips-tips wirausaha yang berhasil.

Di dalam uraian atas buku yang dibedah itu, Tri Siwi mempertajam sorotannya pada bagaimana seseorang itu bisa disebut sebagai wirausahawan dan pemimpin yang sukses sekaligus. Beberapa indikator yang harus dimiliki antara lain tentang kepribadian, karakteristik dan keterampilan serta budaya leadpreneurship.

Kepribadian Leadpreneur
Menurut pembicara, selaras dengan isi buku AB Susanto, kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang Leadpreneur dapat dikelompokkan ke dalam akronim SUCCEED, yaitu Self-confident, Utilize, Cashflow Spirit, Charismatic, Energitic, Emphatetic dan Drive.
Kepercayaan diri yang tinggi (Self-confident) harus dimiliki oleh seorang Leadpreneur. Dia harus mengenali dirinya sendiri serta yakin akan pengetahuan, keterampilan dan visi yang dimilikinya dalam rangka membantu mewujudkan cita-cita dirinya dan organisasi.
Seorang Leadpreneur juga harus membekali dirinya dengan kemampuan memanfaatkan (Utilize) secara optimal segala potensi serta sumber daya yang dimiliki. Seperti kekuatan pribadi, sumber daya manusia, financial, infrastruktur, dan sebagainya demi tercapainya visi, misi, tujuan, serta sasaran perusahaan.

Pada Cashflow Spirit berarti seorang Leadpreneur harus mengoptimalkan usahanya guna menghasilkan arus kas yang maksimal, bukan hanya mengejar laba semata. Arus kas dalam jumlah yang memadai sangat penting guna membiayai kelancaran aktivitas operasional dan investasi perusahaan.
Seorang Leadpreneur biasanya adalah juga orang yang karismatik (Charismatic), yang dapat ‘memesona’ orang lain. Ini tidak berarti seorang Leadpreneur identik dengan kemampuannya untuk berbicara dengan berapi-api. Pemimpin yang efektif tidak dapat diukur dari kepiawiannya berpidato. Yang jauh lebih penting adalah kepemimpinan melalui kesederhanaan dan kerendahan hati serta pola pikir yang dianutnya, bukan dari segala bentuk atribut lain yang disandangnya.
Di samping karisma, Leadpreneur adalah seseorang yang antusias, selalu penuh dengan semangat setiap kali melakukan sebuah pekerjaan serta memiliki stamina (Energetic). Ia harus menjadi sumber enerji bagi karyawan yang dipimpinnya.
Sedang Emphatetic berarti kemampuan mengidentifikasi serta memahami situasi, perasaan dan motit yang dimiliki oleh orang lain. Seorang Leadpreneur harus menjadi pendengar yang baik bagi para pengikutnya. Para pengikutnya itu harus dibesarkan hatinya.
Yang terakhir adalah Drive, yakni kemampuan menggerakkan orang lain untuk secara bersama-sama berjuang mewujudkan mimpi serta mencapai tujuan organisasi. Seorang Leadpreneur harus mampu menggerakkan orang lain agar melakukan hal-hal yang tidak diwajibkan sekalipun dengan penuh semangat.


sumber : Materi LPK Daerah DKD Sul-Sel

0 comments:

Post a Comment